Kamis, 11 April 2013

Masalah Ekonomi Makro Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Masalah Ekonomi Makro Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Masalah ekonomi makro jangka pendek, yaitu :
1. Inflasi 
Adalah suatu kondisi dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga secara terus menerus. Dan perlu diketahui juga bahwa Inflasi merupakan masalah karena  tiga (3) alasan, yaitu :
  • Mengakibatkan redistribusi pendapatan  di antara anggota masyarakat
  • Menyebabkan penurunan efisiensi
  • Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam masyarakat
2. Pengangguran
  • terjadi karena jumlah angkatan kerja melebihi tingkat  peluang kerja yang tersedia.
  • Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui  apakah perekonomian berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) atau tidak.

3. Ketimpangan neraca pembayaran
Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ikhtisar  dari segala transaksi yang terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu.
Transaksi dalam neraca pembayaran :
a. Ekspor impor barang dan jasa (termasuk perdangan internasional)
b. Transaksi finansial seperti
  • pemberian atau penerimaan kredit
  • Penanaman modal di luar negeri
c. Transaksi yang bersifat uniteral seperti
  • Pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri
  • Bantuan dari luar negeri
Jika jumlah pembayaran tidak sama dengan penerimaan dari luar negeri maka terjadi surplus atau defisit. Ketidakseimbangan ini menjadi masalah jika ketidakseimbangannya cukup besar.
Tidak seperti ekonomi mikro, Ekonomi makro juga memiliki permasalahan jangka panjang  menyangkut persoalan pertumbuhan di bidang ekonomi.
Pada dasarnya menyangkut :
  • keserasian antara pertumbuhan penduduk,
  • pertambahan kapasitas produksi,
  • tersedianya dana untuk investasi

Penjelasan tentang Ekonomi Mikro

Berikut ini Penjelasan tentang Ekonomi Mikro


Teori ekonomi mikro ditemukan dan dikembangkan oleh para ahli ekonomi klasik, yaitu di sekitar abad ke-18 dan abad ke -19. Diantara mereka adalah Adam Smith, David Ricardo, yang kemudian dikembangkan oleh Marshall dan Piqou. Dalam penyusunan teori ekonomi mikro, para ahli ekonomi tersebut menggunakan beberapa anggapan dasar, yaitu :
  1. Setiap subjek ekonomi umumnya selalu bertindak ekonomis rasional.
  2. Setiap subjek ekonomi memiliki informasi yang lengkap atas berbagai macam peristiwa yang terjadi di pasar.
  3. Tingkat mobilitas yang tinggi, sehingga para subjek ekonomi dapat segera beradaptasi atau mengadakan penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar.
Dengan anggapan-anggapan di atas, para ahli ekonomi klasik memiliki keyakinan bahwa kegiatan ekonomi akan berkembang terus menerus secara efisien, pertumbuhan ekonomi akan semakin meningkat, dan akan tercapai kesempatan kerja penuh (full employment). Meskipun masih ada beberapa masalah ekonomi di indonesia yang patut menjadi perhatian untuk segera diselesaikan.

Konsep the invisible hand dari Adam Smith menjelaskan bahwa dalam perekonomian bebas (tanpa campur tangan  pemerintah) perekonomian akan mencapai kondisi keseimbangan melalui mekanisme harga yang terjadi di pasar.

Dalam perkembangan zaman, permasalahan ekonomi mikro mulai muncul. Tidak setiap masalah baru tersebut dapat diselesaikan dengan mekanisme pasar. Hal ini disebut dengan kegagalan pasar (market  failure).

Contoh kegagalan pasar adalah pengadaan barang publik (barang  yang penggunaannya secara bersama) seperti  jalan raya. Produsen  (kontraktor) tidak akan membangun jalan raya secara gratis. Dengan demikian maka pembangunan jalan raya diambil alih oleh pemerintah dengan menggunakan dana APBN.

Analisa Ekonomi Mikro  dan Ekonomi Makro


Ekonomi mikro adalah suatu sistem yang mempelajari kegiatan ekonomi individu, yaitu individu yang posisinya sebagai konsumen dan juga individu sebagai pemilik faktor produksi, maupun individu sebagai produsen.

Analisa ekonomi mikro dibagi menjadi 3, yaitu :

a). Teori harga;  membahas tentang :
  • Proses pembentukan harga dipengaruhi oleh interaksi antara permintaan dan penawaran suatu barang atau jasa dalam suatu pasar;
  • Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan permintaan dan penawaran,
  • Hubungan antara harga permintaan dan penawaran
  • Bentuk-bentuk pasar
  • Menganalisa konsep elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
b). Teori Produksi; menganalisa tentang :
  • Masalah biaya produksi
  • Tingkat produksi yang paling menguntungkan bagi produsen
  • Kombinasi faktor produksi yang harus dipilih oleh produsen agar tujuan untuk mencapai laba mksimum tercapai.

c). Teori Distribusi; membahas tentang :
  • Faktor-faktor yang menentukan tingkat upah tenaga kerja
  • Tingkat bunga yang harus dibayar karena penggunaan modal
  • Tingkat keuntungan yang diperoleh para pengusaha
Sedangkan ekonomi makro adalah sistem yang mempelajari variabel-variabel total seperti pendapatan nasional, konsumsi, tabungan masyarakat, investasi total. Kelahiran teori ekonomi makro ditandai dengan dirilisnya sebuah buku yang berjudul "The General Theory of Employment, Interest and money"  pada tahun 1937  yang ditulis oleh J. M. Keynes, seorang ahli ekonomi dari universitas Cambridge, Inggris.

Di dalam buku tersebut tertulis sebuah teori yang mengatakan bahwa pengangguran dapat terjadi dan bahkan untuk jangka waktu yang tidak terbatas. Banyak ahli ekonomi yang menerima teori ini dan kelompok ahli ini disebut Keynesian Economist.

Sepak terjang Pelaku Pengusaha dalam Usaha UKM

Usaha UKM - Saat ini bisnis UKM yang bisa di sebut Usaha Kecil dan Menengah merupakan penyelamat dan penopang pertumbuhan ekonomi indonesia. Menurut pengalaman yang sudah dialami, saat perekonomian indonesia dulunya dihadapkan pada keadaan krisis ekonomi sehingga menyebabkan beberapa perusahaan bonafit dan perusahaan besar mengalami kebangkrutan bahkan nilai saham merreka semakin merosot, geliat dari pelaku pengusaha UKM masih bisa menunjukan eksistensi dan keberadaannya. Sehingga krisis ekonomi indonesia tidak berpengaruh sangat signifikan terhadap usaha kecil dan menengah yang umumnya menyisir pasar bisnis kebutuhan pokok rakyat kecil seperti sembako, dan lain-lain. Oleh karena itu ketika krisis ini terjadi, perekonomian indonesia pastinya nanti akan bertumpu pada Pelaku Pengusaha UKM.


Sepak terjang Pelaku Pengusaha dalam Usaha UKM

Berdasarkan pengalaman tersebut, sekarang ini pemerintah Indonesia terus mempopulerkan program-program yang menguntungkan bagi Pelaku Usaha UKM. Sebuah program yang sangat dipopulerkan saat ini yaitu permodalan untuk Pelaku Pengusaha UKM yang memfokuskan bisnisnya pada kalangan menengah kebawah. Banyak kemudahan yang diberikan oleh pemerintah dalam rangka menunjang dan mendukung serta meningkatnya minat masyarakat indonesia terhadap para Pelaku Pengusaha UKM tersebut. Tujuan dari pemerintah kita adalah mendorong terciptanya para pelaku-pelaku pengusaha baru khususnya kalangan anak muda. Dengan program-program yang telah digulirkan dan diberikan pemerintah, diharapkan lebih banyak lagi dari masyarakat yang terjun ke dunia wirausaha yang saat ini jumlahnya masih sangat relative sedikit jika dibandingkan dengan jumlah penduduk bangsa indonesia.

Pelaku Usaha UKM adalah Penopang Ekonomi Indonesia 2013


Disaat bertambahnya para pengusaha yang terjun sebagai Pelaku usaha UKM adalah Penopang Ekonomi Indonesia 2013 nantinya, dan secara langsung pasti akan membawa dampak manfaat positif bagi ekonomi indonesia 2013 serta membuka banyak lapangan pekerjaan baru yang akan berdampak bisa mengurangi pengangguran dan mengurangi tingkat kriminalitas di masyrakat. Harapannya Ekonomi Indonesia 2013 ini secara umum akan terus mengalami peningkatan dan diharapkan mampu dapat diikuti dengan kesejahteraan masyarakat yang merata.